Disfungsi ereksi adalah salah satu gangguan seksual yang sangat
menjengkelkan bagi pria maupun wanita. Gejalanya terlihat dari penis
yang tidak bisa ereksi dengan keras meskipun sudah dirangsang sedemikian
rupa. Dalam banyak kejadian, ereksi bisa terjadi saat bercumbu tapi
ketika akan melakukan koitus tiba-tiba penis lembek sehingga perlu
dirangsang lagi. Gangguan ereksi yang terjadi sekali-sekali dan tidak
terus menerus disebut sebagai disfungsi ereksi ringan. Hampir semua kasus disfungsi ereksi berat ataupun sedang selalu dimulai dari tingkat disfungsi ringan yang tidak diobati secepatnya.
Biasanya
penderita -karena malu atau merasa ereksinya bisa keras sewaktu-waktu-
menunda ke dokter untuk check up. Padahal umumnya masalah ereksi adalah
pertanda adanya gangguan kesehatan yang sudah diidap tapi belum
terdeteksi.
Jika penderita tidak mengobati disfungsi ereksi yang
diderita, maka lama-kelamaan tingkatannya akan semakin meningkat dan
semakin memburuk. Ada bayak faktor yang mempengaruhinya, bisa karena
adanya penyakit yang bertambah parah atau bisa juga karena kondisi
psikis yang mempengaruhi.
Bila ereksi selalu terganggu maka
penderita biasanya memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kemampuan
seksualnya. Saat akan koitus, mereka selalu berpikir apakah ereksi bisa
tetap keras, apakah akan berhasil sampai selesai. Rasa cemas seperti itu
akan membuat kondisi ereksi semakin memburuk.
Jika penderita ke
dokter lebih awal, maka dokter atau terapis umumnya akan mencari tahu
tingkat disfungsi ereksi dengan menggunakan metode wawancara dan kuis
yang disebut indeks IIEF. Setelah itu dokter akan mencari tahu penyebab disfungsi atau impotensi,
dan langkah terakhir adalah pengobatan. Setelah dalam perawatan dokter,
maka perlu di ketahui tingkat disfungsi ereksi yang di alami penderita.
Apakah disfungsi ereksi ringan, sedang atau berat.
Seorang pria disebut menderita disfungsi ereksi ringan jika sekali-sekali mengalami gagal ereksi,
tetapi dalam berbagai kesempatan tingkat ereksi masih normal dan dapat
berhubungan intim sampai selesai. Berikut ini beberapa contoh kasus
disfungsi ereksi tipe ringan:
1. Penis lembek di dalam vagina
Saat
becumbu sampai penetrasi, penis bisa ereksi dengan keras, tetapi di
tengah permainan, ereksi tiba-tiba dirasakan melemah. Semakin dipikir
semakin lemah, akhirnya penis dicabut dari vagina istri, kemudian di
rangsang lagi sampai ereksi dan kembali melakukan koitus sampai
ejakulasi. Artinya, kondisi penderita sekali-sekali mengalami masalah
ereksi tetapi masih bisa ditolong sendiri.
2. Ereksi tidak terjadi saat bercumbu sehingga gagal penetrasi
Saat
bercumbu dengan istri terkadang gairah terasa kurang atau sedang tidak
mood bercinta. Meskipun sudah dirangsang tetapi karena tidak ada
keinginan untuk bercinta penis tidak bisa ereksi.
3. Saat masturbasi ereksi bisa keras tetapi saat akan berhubungan seks penis menjadi lemah
Pada
umumnya pria yang belum berpengalaman dalam urusan seks selalu ingin
tampil hebat dan ingin disebut perkasa oleh pasangannya. Gagal ereksi
saat berkencan pertama kali akan membekas di ingatan dan menyebabkan
kecemasan tidak bisa ereksi keras lagi di kencan berikutnya.
4. Ereksi tidak bisa keras ketika bercinta dengan istri tetapi keras dan normal ketika berhubungan intim dengan selingkuhan
Beberapa
ahli berpendapat kategori ini tidak termasuk disfungsi ereksi, tetapi
menurut pakar seks dr. Nanik L Tobing, hubungan seks dalam pengertian disfungsi ereksi adalah
pasangan yang sah diikat oleh tali pernikahan, sehingga suami yang
tidak bisa ereksi dengan istri adalah termasuk disfungsi ereksi meskipun
dia berhasil jika bersama wanita lain.
Masih banyak kasus unik disfungsi ereksi yang termasuk kategori ringan seperti pria yang masih muda tetapi mengalami disfungsi ereksi atau ereksi pagi yang keras tapi
saat berhubungan seks jadi sulit ereksi. Perlu diketahui bahwa segala
hal yang berat berawal dari kasus ringan, demikian pula disfungsi ereksi
yang jika tidak diobati sesegera mungkin, lambat laun akan menjadi
berat dan semakin sulit disembuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar